Aritmatika adalah cabang dari Matematika yang mempelajari tentang perhitungan oleh karena itu Aritmatika juga disebut Ilmu Hitung. Hal-hal yang dibicarakan dalam Aritmatika diantaranya adalah sifat-sifat bilangan dan dasar-dasar perhitungan seperti menjumlahkan, mengurangkan, mengalikan membagi, memangkatkan, menarik akar dan sebagainya.
Perhitungan yang dibicarakan dalam Aritmatika memiliki pengertian yang lebih luas dari perhitungan pada aljabar. Perhitungan dalam Aritmatika dapat didefinisikan secara khusus sesuai dengan pembahasannya, misalnya pada perhitungan bilangan Jam duabelasan, perhitungan bilangan basis dua dan sebagainya.
SEJARAH ARITMATIKA
Aritmatika adalah cabang ilmu matematika yg berkaitan dg hitungan. Dlm Bahasa Arab, aritmatika sering dikenal dg ilmu “AL-HISAB”.
Adapun ruang lingkup kajiannya adalah melakukan proses perhitungan atas benda-benda yang di dapat dalam kehidupan sehari2. Nah, perhitungan tsb meliputi proses penjumlahan, pengurangan, perkalian, serta pembagian.
Untuk kepentingan tsb, para ahli matematika menciptakan satu set simbol bilangan yg menunjuk pd kuantitas (nilai) tertentu, seperti simbol 1 yg tentunya berbeda dg simbol 2, 3 san seterusnya. Simbol2 inilah yg qt sebut ANGKA.
Dg niali tetap dr tiap2angka tsb qt dg mudah dpt menjumlahkan bilangan tertentu, dr sekelompok benda. Misalnya 52 ekor sapi ditambah 47 ekor sapi akan sama dg 99 ekor sapi, tanpa harus mendatangkan dan menghitung secara rill 99 ekor sapi tsb dihadapan qt.
Sejarah kelahiran bilangan DESIMAL, tdk bs dilepaskan dr kisah kemenangan bangsa Arab setelah menguasai Alexandria pd tahun 641 M. Mulai saat itu, bangsa Arab mempertahankan & mengembangkan matematika Yunani, utk berabad2 lamanya. Mereka membawa gagasan Yunani ke Eropa Barat stelah menduduki Spanyol pd tahun 747 M. Ketika itu, negara2 barat masih tenggelam dlm tahun2 kegelapan atau yg sering dikenal dg istilah “the dark age”.
Di samping itu, bangsa Arab juga banyak mendapatkan pengaruh pemikiran matematika para ilmuan Hindu di India, sperti Brahmagupta (598-660 M) & Arya-Bhata (475-550 M).
Dr pengaruh Yunani & India tsb, mk bangsa Arab telah mewarisi simbol dr 1 sampai 9, yg biasa digunakan dlm perhitungan sehari2 saat itu. Setelah para ilmuan muslim memahami gagasan Aritmatika Yunani dan Hindu, mereka mulai mengembangkan cara2 mereka sendiri. Namun, dlm perkembangannya, aritmatika mengalami kompleksitas yg tdk mudah, ketika menghitung jumlah yg tdk sedikit, seperti 1 juta, milyar, dsb. Oleh karena itu, para ilmuan Islam berusaha keras utk menciptakan sistem bilangan yg dpt digunakan utk kepentingan tsb. Muncullah sebuah sistem bilangan desimal yg memanfaatkan simbol nol sbg tanda kelipatan sepuluh, seribu, dsb.
Lalu, siapakah penemu angka nol?
Sebuah sumbangan yg sangat cerdas utk aritmatika dibuat oleh Abu Abdullah Muhammad bin Musa al-Khwarizmi (780-850)---- seorang ahli matematika muslim kelahiran Khwarzm Kheva, sebuah kota di sebelah selatan sungai Ocus Uzbekistan----yg telah menciptakan angka nol atau “Sifr” utk pertama kalinya pada tahun 830 M, dlm sebuah karyanya yg terkenal yaitu Al-Maqala fi Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah (The Book of Summary in the Proces of Calculation for Compulsion and Equation). Aritmatika, selanjutnya mendapat tempat yg luas dr para filosuf atau ilmuan muslim pd saat itu. Misalnya saja, oleh Ibnu Sina dlm bukunya “al-Syifa”, ia telah mengabadikan aritmatika dalam bukunya tsb dg judul “al-Hisab”.
ADS HERE !!!